20 Desember 2022

Kenali Gejala Kadar Trigliserida Tinggi dalam Darah

Trigliserida adalah jenis lemak yang ditemukan dalam darah yang digunakan tubuh sebagai energi. Trigliserida memiliki pe...

InaHRS, Jakarta - Trigliserida adalah jenis lemak yang ditemukan dalam darah yang digunakan tubuh sebagai energi. Trigliserida memiliki peranan aktif dalam tubuh, tetapi kadarnya yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan mungkin merupakan tanda sindrom metabolik.

Trigliserida tinggi biasanya disebabkan oleh kondisi lain, seperti obesitas, diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme), penyakit ginjal, makan lebih banyak kalori daripada yang dibakar, minum banyak alkohol, dan konsumsi obat-obatan tertentu. Yuk, kenali gejala kadar trigliserida tinggi dalam darah dalam ulasan ini!

Berbagai Gejala Kadar Trigliserida Tinggi

Kadar trigliserida normal adalah kurang dari 150 miligram per desiliter (mg/dL), atau kurang dari 1,7 milimol per liter (mmol/L). Batas tinggi jika kadarnya 150 hingga 199 mg/dL (1,8 hingga 2,2 mmol/L). Disebut tinggi apabila angkanya 200 hingga 499 mg/dL (2,3 hingga 5,6 mmol/L), dan sangat tinggi jika kadarnya 500 mg/dL atau lebih (5,7 mmol/L atau lebih).

Trigliserida yang sangat tinggi dapat menyebabkan pembengkakan pankreas yang berbahaya, atau disebut sebagai pankreatitis. Kamu juga dapat mengalami pembengkakan hati, peningkatan risiko stroke dan serangan jantung, bahkan timbunan lemak di bawah kulit. Berikut adalah gejala kadar trigliserida tinggi dalam darah: 

1. Mengalami Kondisi yang Disebut Xanthoma

Timbunan lemak di bawah kulit disebut xanthoma. Biasanya bentuknya sangat kecil atau selebar tiga inci atau lebih. Bisa terbentuk dari berbagai ukuran dan warna, kuning atau oranye. Xanthoma bisa menjadi tanda peringatan kolesterol atau trigliserida yang sangat tinggi. Umumnya, kondisi ini terjadi pada sendi seperti siku dan lutut, atau di tangan, pergelangan kaki, punggung, dan bokong. 

Xanthelasma juga dapat terjadi pada kelopak mata. Xanthoma tidak berbahaya, tetapi bisa mengganggu penampilan. Ada kecenderungan xanthoma bisa hilang begitu kadar trigliserida turun. 

2. Mengalami Pankreatitis

Tanda atau gejala lain dari trigliserida yang sangat tinggi adalah suatu kondisi yang disebut pankreatitis akut. Gejalanya meliputi sakit perut parah yang tiba-tiba, mual, muntah, demam, detak jantung cepat, dan pernapasan cepat. Alkohol dapat memicu serangan pankreatitis. Jika kamu memiliki trigliserida tinggi, alkohol dapat meningkatkannya lebih tinggi lagi.

3. Pembengkakan dan Nyeri di Hati atau Limpa 

Trigliserida yang sangat tinggi dapat menyebabkan penyumbatan suplai darah ke jantung atau otak. Gejala penurunan suplai darah ke jantung bisa termasuk nyeri dada. Penurunan suplai darah ke otak dapat menyebabkan mati rasa, pusing, kebingungan, penglihatan kabur, atau sakit kepala parah.

Dengan kadar trigliserida di atas 4.000 mg/dL, dokter mungkin melihat beberapa perubahan kondisi mata. Kehilangan memori juga telah dikaitkan dengan beberapa kondisi yang menyebabkan peningkatan trigliserida.

Perlu diketahui kadar trigliserida tinggi kadang tidak selalu bergejala, jadi yang terbaik adalah melakukan tes darah lipid untuk mengetahui kadar kolesterol dan trigliserida. Kamu direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan kadar lipid setiap lima tahun mulai dari usia 20 tahun.

Jika kamu mengalami salah satu gejala yang disebutkan sebelumnya, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk mendapatkan rekomendasi kesehatan dari profesional medis. Belum punya aplikasinya, download aplikasinya sekarang juga!

Pilihan gaya hidup sehat adalah kunci kadar trigliserida normal. Ini bisa dilakukan dengan berolahraga secara teratur. Setidaknya 30 menit olahraga teratur setiap hari dapat menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik. 

Hindari gula dan karbohidrat olahan. Karbohidrat sederhana, seperti gula dan makanan yang dibuat dengan tepung putih atau fruktosa, dapat meningkatkan trigliserida. Pilih lemak yang lebih sehat. Alih-alih daging merah, cobalah ikan yang kaya akan asam lemak omega-3. Selain itu, hindari lemak trans atau makanan dengan minyak atau lemak terhidrogenasi.