Klarifikasi Interpretasi EKG : Konsultasikan Kasus Klinis dengan Para Ahli

Agenda selanjutnya yang tidak kalah menarik yang mendukung pengembangan ilmu kardiovaskular, yaitu Bring Your ECG yang ditujukan untuk mendiskusikan kasus sulit dan menarik yang ditemukan dalam kehidupan klinis sehari-hari oleh dokter umum dan memerlukan konsultasi para ahli. Kegiatan ini menghadirkan Agus Harsoyo, MD, PhD dan Rubiana Sukardi, MD, PhD untuk memandu acara sebagai moderator. Terdapat sekitar 4–6 kasus yang dibawakan oleh dokter umum pada sesi ini dengan tiga panelis yang memberi masukan, yaitu Doni Friadi, MD, Haryadi, MD, dan Muhammad Muqsith, MD. Sesi pertama dimulai dengan presentasi pertama oleh Faras, MD dan presentasi kedua oleh Khariz Fahrurrozi, MD. Presentasi dibawakan dengan sangat menarik dan menunjukkan antusiasme kedua presentan. Salah satunya bagaimana Khariz menunjukkan analogi yang menarik dalam menginterpretasikan elektrisitas jantung dan serat purkinje layaknya baterai dan pengisi daya yang apabila tidak mendapatkan suplai kelistrikan yang memadai, maka fungsi kerjanya tidak akan optimal. Hal inilah yang membuka diskusi menarik terkait hasil EKG pada His Purkinje Disease (HPS) dengan gambaran EKG Phase 4 Block yang cukup menarik perhatian keempat ahli yang hadir. 

Sesi selanjutnya dilanjutkan dengan presentasi dari Maria Lerista, MD yang berjudul “Unexpected Culprit : A Case Report of Giant Left Atrial Myxoma Mimicking Acute Coronary Syndrome (ACS)”. Kasus ini membahas kondisi yang cukup jarang terjadi yaitu cardiac myxoma yang dapat menyebabkan embolisasi pada arteri jantung. Keadaan ini dapat menimbulkan gambaran ST elevasi pada pembacaan EKG. Berbagai gejala yang timbul dianggap mirip dengan gejala ACS sehingga menjadikan kasus ini menarik untuk dibahas. 

Presentasi keempat disampaikan oleh Maritza Andreanne Rafa Ayusha yang berjudul “A Case of Appropriate ICD Shock : In CRT-D Patient with Scar VT and Pseudofusion Beats”. Kasus ini membahas pasien dengan CRT-D yang mengalami ICD shock akibat scar-related ventricular tachycardia. Dalam kasus ini, ditemukan fenomena pseudo fusion beats pada pemeriksaan EKG yang mirip dengan depolarisasi jantung alami. Hal ini menjadi penting dan perlu dikenali serta diidentifikasi lebih lanjut untuk mencegah kesalahan penegakkan diagnosis sebagai gangguan fungsi pacing. Narasumber mengakui kasus ini sangat menarik, terbukti dari diskusi panjang yang dilakukan selama hampir 10 menit dalam membahas kasus ini. Presentasi berbagai kasus klinis ini menjadi bukti nyata perwujudan upaya peningkatan kapasitas dokter umum.