Nyalakan Semangat Riset lewat Presentasi Oral di ASM InaHRS

Setelah melalui proses seleksi yang ketat, sepuluh orang peserta telah terpilih untuk memaparkan hasil penelitian mereka di hari terakhir The 12th ASM InaHRS 2025. Para peserta melakukan presentasi di depan tiga orang panelis yang merupakan pakar di bidang aritmia dan elektrofisiologi. Berlangsungnya acara dipandu oleh moderator, Diajeng Putri Dewanti, MD. Para peserta memaparkan presentasi selama 5 menit, sebelum para panelis Prof. Muzakkir, MD, PhD, Ardian Rizal, MD, dan Dian Andina Munawar, MD, PhD menggali presentasi lebih dalam melalui sesi tanya jawab selama 2 menit. 

Singapore Room tampak antusias mendengarkan para presentan. Presentan dari seluruh penjuru Indonesia memperlihatkan usaha terbaiknya untuk menghadirkan hasil riset pada forum ini. Ira Posangi mengkaji hubungan β-angle dan durasi segitiga gelombang r’ pada pasien dengan hasil positif provokasi Brugada. Nabil Athoillah dan Sabila Larasati menyoroti potensi target terapeutik baru pada fibrilasi atrium dan sindrom Brugada melalui pendekatan bioinformatika multidimensional.

Ryan Enast Intan mempresentasikan prediktor fibrilasi atrium pasca-operasi CABG berdasarkan kohort berskala besar. Steven Lauren Xius membahas varian genetik langka pada fibrilasi atrium melalui pendekatan bioinformatik. Isu klinis turut diangkat oleh Icmi Dian Rochmawati melalui studi pembanding durasi antibiotik pada pencegahan infeksi implan pacu jantung. Made Helthayana Trisnawan mengevaluasi efektivitas pemberian antibiotik profilaksis pada perangkat elektronik implan.

Affan Rayhan Ismail meneliti penggunaan etripamil intranasal untuk konversi PSVT. Andreas Mercyan Anggitama membandingkan strategi ablasi modern dan konvensional. Presentasi ditutup oleh Muhammad Atarish Fatih yang mengkaji penetrasi genetik pada kardiomiopati aritmogenik. Tak ayal, Oral Presentation menyuguhkan bekal ilmu yang sungguh berkesan pada hari terakhir InaHRS ini!