11 September 2025
Pendekatan komprehensif dari deteksi dini hingga tatalaksana berkelanjutan aritmia ventrikel.
Workshop di Paris Room, Level 11 kembali berlanjut dengan tajuk Workshop on Understanding Risk Stratification and Management of Ventricular Arrhythmia. Workshop ini dibuka oleh I Made Putra Swi Antara, MD selaku course director untuk memperkenalkan aritmia ventrikel. Sesi pertama diawali oleh Muhammad Muqsith, MD dengan topik “Workshop on Understanding Risk Stratification and Management of Ventricular Arrhythmia”. Salah satu metode yang dilakukan untuk mengetahui risiko dari aritmia ventrikel adalah dengan memanfaatkan tes genetik. Selain itu, penggunaan cardiac magnetic resonance imaging juga menjadi salah satu uji evaluasi awal untuk diagnosis dari aritmia ventrikel. Materi workshop kemudian dilanjutkan oleh I Made Putra Swi Antara, MD dengan judul “Risk Stratification Tools: From Clinical Markers to Genetic Testing”. Stratifikasi risiko pertama yang penting adalah riwayat pingsan pada pasien yang tidak berkaitan dengan aktivitas ataupun ortostatik. Risiko selanjutnya adalah riwayat keluarga, terutama yang meninggal mendadak pada keluarga tingkat pertama di usia kurang dari 40 tahun. Diikuti dengan risiko lainnya, yaitu gejala penyerta seperti nyeri dada, palpitasi, dan sesak napas. Gejala ini akan mengindikasikan adanya kelainan struktural seperti takikardi ventrikel. Faktor lainnya yang juga dapat dilihat adalah usia dan elektrokardiogram. Dari segi struktural, evaluasi dapat dilakukan dari parameter ekokardiografi terutama pada fraksi ejeksi kurang dari 35%. Sebagai penutup, tes genetik dapat membantu mengarahkan deteksi dan gejala menjadi hal penting untuk ditelaah.
Sesi kemudian dilanjutkan dengan materi “Acute and Long-Term Management of Ventricular Arrhythmias” oleh Tiya Setiadi, MD. Pada kesempatan ini, ditekankan bahwa mengetahui manajemen aritmia ventrikular yang baik sangat penting untuk menghargai kehidupan. Materi selanjutnya berkaitan dengan topik “Genetic Arrhythmia Syndromes: Diagnosis and Management” yang dibawakan oleh Muhammad Muqsith, MD. Ia menjelaskan mengenai klasifikasi dari gejala aritmia genetik yang terbagi menjadi channelopathies dan structural cardiomyopathies. Sesi terakhir kembali dibawakan oleh Tiya Setiadi, MD dengan judul “Interactive Case Studies: Real-World Challenges in Ventricular Arrythmia Care” yang membahas mengenai kasus nyata yang sering ditemukan.
Sesi ditutup dengan diskusi bersama dengan para peserta dan post-test. Dari workshop ini, pembelajaran yang bisa didapat adalah ada berbagai risiko terjadinya aritmia ventrikel. Akan tetapi, pencegahan secara dini adalah hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi prevalensi di masa depan.