12 September 2025
Integrasi skrining, diagnosis genetik, dan modulasi otonom dalam tatalaksana aritmia terkini.
Dalam rangkaian The 12th ASM InaHRS, dua mini simposium menarik digelar untuk membahas topik terkini seputar aritmia. Mini Symposium 2 mengusung tema Channelopathies and Inherited Arrhythmias: Integrating Screening, Genetic Diagnosis, and Emerging Gene Therapies. Acara ini dipandu oleh dua moderator, I Made Putra Swi Antara, MD, dan Yoga Waranugraha, MD.
Sesi dibuka dengan Flash Talk Abstract Submission, kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari Haikal, MD yang membahas “Cardiac Channelopathies and Sudden Cardiac Death: Why Early Detection Matters”. Topik ini menekankan pentingnya deteksi dini pada penyakit jantung yang berkaitan dengan kelainan kanal ion karena dapat mencegah kematian mendadak.
Berikutnya, Rerdin Julario, MD membawakan materi “J Wave Syndromes and Overlap Phenotypes: Unraveling the Spectrum of Inherited Arrhythmia Disorders” yang menjelaskan spektrum luas gangguan aritmia turunan yang kerap memiliki gejala tumpang tindih. Sesi terakhir diisi oleh Muhammad Muqsith, MD yang membahas “Gene Therapy for Channelopathies – Current Status and Future Promise”. Terapi gen dianggap sebagai salah satu terobosan masa depan dalam mengatasi penyakit channelopathies yang sebelumnya sulit ditangani.
Acara ini kemudian ditutup dengan sesi diskusi interaktif, memberikan ruang bagi peserta untuk memperdalam pemahaman.
Selanjutnya, Mini Symposium 4 hadir dengan tema Autonomic System and Its Relation to Arrhythmia. Dipandu oleh Farial Indra, MD dan Fandi Ahmad, MD, simposium ini membahas hubungan erat sistem saraf otonom dengan terjadinya aritmia.
Doni Friadi, MD membuka sesi dengan topik “The Role of Autonomic Nervous System on The Pathophysiology of Arrhythmia” yang menjelaskan bagaimana sistem saraf otonom berperan dalam mekanisme penyakit. Dilanjutkan oleh Pipin Ardhianto, MD dengan materi “Autonomic Modulation in Ventricular Tachycardia: Mechanism and Treatment Strategies”, membahas strategi penatalaksanaan takikardia ventrikular melalui modulasi sistem otonom.
Sesi terakhir dibawakan oleh Mohammad Iqbal, MD, PhD yang mempresentasikan “Cardioneuroablation for Vagal Bradycardia: A New Frontier in Functional Bradyarrhythmia Therapy”. Metode ini menawarkan pendekatan baru terapi bradiaritmia fungsional dengan menargetkan jalur saraf tertentu.
Kedua simposium ini membuka wawasan baru mengenai integrasi deteksi dini, diagnosis genetik, hingga terapi mutakhir dalam menangani aritmia.